“Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh
yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia” (Nelson Mandela).
Kenapa quote nya tentang pendidikan? Karena mimin
sesuaikan dengan hari ini dan akan menuliskannya guys.
Hari ini merupakan peringatan Hari Pendidikan
Nasional.
Tahukah kalian kenapa 2 Mei? Ada apa
ditanggal itu? Dan bagaiman dengan hari ini terkait hal itu?
Mimin akan jelasin pelan-pelan guys,
02 Mei 1889 lahirlah, Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat di Yogyakarta.
Siapakah beliau? Kenapa spesial sekali
tanggal lahirnya menjadi Hari Pendidikan Nasional di Indonesia?
Beliau, masih keluarga dari Kadipaten Pakualaman
di Yogyakarta yeng merupakan salah satu pecahan dari Kerajaan Mataram Islam,
Kesunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Beliau juga merupakan aktivis
dan jurnalis masa pergerakan nasional.
Iya, beliau lebih dikenal dengan sebutan nama
Ki Hadjar Dewantara. Beliau pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa 03 Juli 1922
di Yogyakarta. Pada saat itu lembaga pendidikan memang sudah ada tapi bentukan
kolonial Belanda. Sehingga, beliau mendirikan Taman Siswa yang bersifat
merakyat. Hingga akhirnya beliau dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di
Indonesia dan sebagai pahlawan nasional karena jasa-jasanya. Hardiknas sendiri
ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Sekarang ?
Hari ini bertepatan tanggal 02 Mei 2020
tentunya merupakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Namun, tahun ini ada
yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya dihari ini diadakan
upacara peringatan Hardiknas tapi tidak tahun ini karena sedang Pandemi. Hiks, sedih ya guys rasanya :( tapi tak apa, kita pasti bisa melewati ini bersama.
Saling menguatkan ya, stay safe guys,,
Back to the topic.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kondisi yang seperti ini, maka mengambil tema “Belajar dari Covid-19” untuk peringatan Hardiknas.
Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan juga mengajak seluruh insan pendidikan untuk
mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.
“Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi
inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah
saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19”
"Dari krisis ini kita mendapatkan banyak
sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya.
Mendikbud menyampaikan melalui situasi saat ini, untuk pertama kalinya
guru-guru melakukan pembelajaran melalui daring menggunakan perangkat baru dan
menyadari sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun."
"Begitu juga dengan orangtua, untuk
pertama kalinya menyadari betapa sulit tugas guru mengajar anak secara efektif
dan menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada. Guru, siswa,
dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya
bisa dilakukan di sekolah saja,"
Ada tiga hal dalam menjalankan pendidikan
yang efektif, dimana dibutuhkannya kolaborasi antara guru, siswa, dan orang
tua.
"Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang
efektif tidak mungkin terjadi,” pungkas Mendikbud Nadiem.
0 Comments