HARDIKNAS 2020 : BELAJAR DARI COVID-19




“Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia” (Nelson Mandela).

Kenapa quote nya tentang pendidikan? Karena mimin sesuaikan dengan hari ini dan akan menuliskannya guys.

Hari ini merupakan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Tahukah kalian kenapa 2 Mei? Ada apa ditanggal itu? Dan bagaiman dengan hari ini terkait hal itu?

Mimin akan jelasin pelan-pelan guys,
02 Mei 1889 lahirlah, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat di Yogyakarta.

Siapakah beliau? Kenapa spesial sekali tanggal lahirnya menjadi Hari Pendidikan Nasional di Indonesia?

Beliau, masih keluarga dari Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta yeng merupakan salah satu pecahan dari Kerajaan Mataram Islam, Kesunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Beliau juga merupakan aktivis dan jurnalis masa pergerakan nasional.
Iya, beliau lebih dikenal dengan sebutan nama Ki Hadjar Dewantara. Beliau pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa 03 Juli 1922 di Yogyakarta. Pada saat itu lembaga pendidikan memang sudah ada tapi bentukan kolonial Belanda. Sehingga, beliau mendirikan Taman Siswa yang bersifat merakyat. Hingga akhirnya beliau dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia dan sebagai pahlawan nasional karena jasa-jasanya. Hardiknas sendiri ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
 
Sekarang ?

Hari ini bertepatan tanggal 02 Mei 2020 tentunya merupakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Namun, tahun ini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya dihari ini diadakan upacara peringatan Hardiknas tapi tidak tahun ini karena sedang Pandemi. Hiks, sedih ya guys rasanya :( tapi tak apa, kita pasti bisa melewati ini bersama. 
Saling menguatkan ya, stay safe guys,, 

Back to the topic.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kondisi yang seperti ini, maka mengambil tema “Belajar dari Covid-19” untuk peringatan Hardiknas.

Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengajak seluruh insan pendidikan untuk mengambil hikmah dan pembelajaran dari krisis Covid-19.

“Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari Covid-19”

"Dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya. Mendikbud menyampaikan melalui situasi saat ini, untuk pertama kalinya guru-guru melakukan pembelajaran melalui daring menggunakan perangkat baru dan menyadari sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun."

"Begitu juga dengan orangtua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulit tugas guru mengajar anak secara efektif dan menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada. Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja,"

Ada tiga hal dalam menjalankan pendidikan yang efektif, dimana dibutuhkannya kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua.

"Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi,” pungkas Mendikbud Nadiem.

Post a Comment

0 Comments