1 SYAWAL 1325 H : HARI LIBUR LEBARAN PERTAMA ERA KOLONIAL

Perayaan hari raya Idul Fitri dengan menabuh rebana di Muara Manderas, Jambi, sekitar tahun 1912


Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin..

Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H / 2020 M

Hari ini merupakan perayaan yang luar biasa bagi umat Islam di Dunia. Maka dari itu, mimin juga akan memberikan sesuatu yang luar biasa juga,

Apakah itu?

Jadi, “today in history” hari ini mimin spesialkan, yang biasanya berdasarkan kalender Masehi, hari ini akan menggunakan kalender Islam yaitu Hijriyah.

Pada hari ini didalam kalender Islam, 1 Syawal 1325 H atau 1904 M ditetapkan sebagai hari Libur.

Kalian bisa bayangin guys, tahun tersebut merupakan tahun yang jauh dari kita sebelum kemerdekaan.

Yups, bener. Era Kolonial, masa penjajahan Belanda saat itu. Yang harus kalian pahami adalah pemerintahan kolonial Belanda kala itu memberikan Hari Libur tepat ditanggal 1 Syawal yang artinya tepat di Hari Raya Idul Fitri. Sehingga, pada hari itu orang yang bekerja di kantor pemerintah punya waktu luang untuk saling bertandang.

Tapi ?

Nah, ada tapinya nih guys. Pemerintah Kolonial menamai hari itu sebagai Tahun Baru Pribumi atau Inland Niwjaar. Kenapa demikian?

Karena orang Eropa yang tinggal disini menganggap bulan Syawal selayaknya bulan Januari. Bulan yang penuh akan perayaan kalau di dalam kehidupan mereka.

“Dimana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggemberikan” (Hurgronje, Snouck: 1904).

Begitulah penggambaran detailnya mengenai lebaran Era Kolonial.

Apa yang kalian bisa pahami dari penggambaran tersebut guys?

Mimin yakin kalian sehati dengan mimin nih, :-p

Bahwasannya, apa yang terjadi kala itu sama dengan apa yang terjadi pada setiap perayaan Idul Fitri, istilahnya memper dan malah sudah menjadi sebuah tradisi yang tak mungkin bisa dihilangkan begitu aja, mulai dari hidangan makan khusus, seperti Ketupat, Opor, Rendang. Silaturrahmi kesana-kemari, pembelian baju baru khusus hari Raya, serta ada hiburan misal seperti hadrah. Wahhh .. sama kan?

Jangan mengatakan tidak (karena pandemi), bilanglah sama akan tetapi tahun ini terasa lebih spesial, dengan tetap stay at home tapi silaturrahminya canggih dong pakai online, misal baju baru pun tetap bisa beli di e-commerce. Semuanya terasa mudah kok guys, hanya bagaimana kita melewatinya saja.

J

Semoga suasana dan kondisi ini tidak mengurangi nikmat berlebaran.

Salam dari mimin untuk kalian dan keluarga J



Post a Comment

0 Comments