17 MEI 2002: PENETAPAN HARI BUKU NASIONAL




Hari Buku Nasional?

Emang ada?

Sejak kapan?

Hmm, seriusan adakah dari kalian yang belum tau? Atau baru tau ini?

Hayo ngaku, puasaan nih.. :-p

Mimin jelasin ya, gak banyak sih tapi paling tidak kalian bisa paham dan ngerti gengs.
Sebenarnya, hari buku itu sudah ada tapi berbeda dengan yang di Indonesia. Secara Internasional, Hari Bukun Internasional itu diperingati setiap tanggal 23 April yang ditetapkan oleh UNESCO lembaga dibawah PBB yang menaungi, pendidikan, scienstific, dan kebudayaan.

Tujuannya adalah untuk mengkampanyekan budaya membaca dan mengapresiasi para pembuat buku, ilustrasi, dan pelaku penerbitan.

Nah muncul tuh pasti dibenak kalian, lho kok beda min hari nya sama judul diatas?
Indonesia nih ngarang,,

Hmm, dasarrr

Semuanya ya ngarang kali, tapi ngarang yang berdasar. Berdasarkan sejarahnya masing-masing.

Kenapa di Dunia tanggal 23 April?

Karena, bertepatan dengan meninggalnya sastrawan dunia, Wiliiam Shakepeare dan Inca Garcilaso de la Vega.

Sudah nih ya Internasional nya clear. Setelah ini giliran yang nasional yang Indonesia.

Kenapa tanggal 17 Mei?

Karena di hari tersebut pada tahun 1980 merupakan tanggal didirikannya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang dibangun oleh pemerintah dibawah Kemendikbud, saat itu Menterinya bernama Daoed Joesoef.

Lalu siapakah yang mencentuskan Hari Buku Nasional (Harbuknas)?

Beliau adalah Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan pada tahun 2002.

Dalam sambutannya waktu itu, Bapak Abdul Malik Fadjar mengatakan, Indonesia masih terjebak pada tradisi lisan (Ghibah misalnya, eh :v) dan sedikit membaca.

Tujuan utama dalam penetapan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan budaya atau meningkatkan minat membaca dan menulis (budaya literasi) dikalangan masyarakat.

Kenapa?

Karena minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Pada tahun 2015 pemerintah mencanangkan program dengan nama GLB (Gerakan Literasi Bangsa), tujuannya untuk dapat menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya membaca dan menulis (literasi). Gerakan ini mempunyai dasar hukum yang jelas karena tercantum dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Gerakan ini juga terbagi kedalam sub gerakan, seperti Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, Gerakan Literasi Masyarakat, dan Gerakan Satu Guru Satu Buku.

Ingat kah kalian dengan pepatah, BUKU ADALAH JENDELA DUNIA ?

Kenapa demikian?

Karena dengan membaca buku, kita bisa mengetahui sesuatu yang menakjubkan di dunia luar, wawasan kalian akan bertambah tentang apa yang ada di dunia ini. Dan yang harus kalian tau juga adalah kalian bisa mengetahui kondisi dunia ini tanpa harus berkunjung secara langsung ke belahan dunia mana yang kalian inggin ketahui.

SELAMAT HARI BUKU NASIONAL guys! J

Post a Comment

0 Comments