19 JULI 1961: PEMBANTAIAN OLEH GEROMBOLAN DI/TII PIMPINAN KARTOSOEWIRJO (KARTOSUWIRYO)



Selamat malam readers,,

Welcome back to this season, “today in history”

Hari ini dalam sejarah ada peristiwa apakah?

Melihat dari judulnya sudah keliatan betapa horornya, termasuk mimin juga ngerasa gimana gitu,,

Sebelum jelasin ke peristiwanya, mimin pengen nanya nih ke kalian..

Pernahkah kalian mendengar nama Kartosuwiryo?

Mimin jujur nih, pertama kali dulu waktu denger nama itu mimin langsung menyebutnya namanya berbau kejadulan. Seperti nama-nama lama, dan emang bener J

Nama lengkapnya, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Seorang tokoh Islam Indonesia yang memimpin pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949 hingga tahun 1962, dengan tujuan mengamalkan Al-Qur'an dan mendirikan Negara Islam Indonesia berdasarkan hukum syariah.

Hmm, ada-ada saja padahal sudah jelas bahwa ideologi negara kita berasaskan Pancasila. (titik gak pake koma)

59 tahun yang lalu, tepat dihari ini terjadi peristiwa Sukamaju, Garut, Jawa Barat. Peristiwa tersebut tentang pembunuhan 110 rakyat (termasuk wanita dan anak-anak kecil). Dalam Dokumen Kenegaraan NII (berupa buku pedoman Darma Bhakti yang jatuh ditangan yang berwajib) diuraikan hal-hal pemerintahan negara dalam masa perang, pembentukan komando perang, pernyataan perang terhadap Negara Pancasila RI dan pernyataan TNI sebagai tentara liar.

Pembantaian ini terungkap dalam sidang Mahkamah Militer yang mengadili Kartosuwiryo. Selama satu dekade, gerombolan ini banyak melakukan iniatiatif serangan pada pemerintah RI. Teror juga melanda kota dan desa baik pada waktu siang atau malam hari.
Butuh waktu sebelum akhirnya gerakan DI/TII ini dapat dilumpuhkan oleh TNI, dan Kartosoewirjo berhasil dibekuk. Akhirnya, pada 4 Juni 1962, satu kompi batalyon Kujang II Siliwangi menyergap dan menangkap sang Imam Negara Islam Indonesia (NII), SM Kartosoewirjo, dan pengikutnya di daerah Gunung Sangkar dan Gunung Geber di Jawa Barat.

Kartosuwiryo lalu dijatuhi hukuman mati. Yang menyedihkan, surat hukuman mati itu ditandatangani oleh Soekarno. Sempat terjadi pergolakan hebat dalam batin Soekarno, saat harus membunuh sahabat karibnya sendiri, saudara seperguruan, dan teman seperjuangannya Kartosuwiryo.

Ending yang cukup membuat emosi mimin bergejolak dan mimin yakin kalian juga merasakannya.

Demikian yang bisa mimin jelasin.

See you on the next Sunday guys,, J

Post a Comment

0 Comments