KNIL?
Pernahkah kalian mendengar KNIL?
Sekilas bagi mimin terdengar seperti jajanan
pasar jawa, “cenil” :v
Back to the topic,
KNIL merupakan Tentara Kolonial yang
merupakan kepanjangan dari Koninklijke Nederlands Indisch Leger (KNIL/Tentara
Kerajaan Hindia Belanda).
Siapakah yang pernah menjadi anggota KNIL?
Soeharto, Oerip Soemohardjo, merupakan kedua
tokoh yang pernah menjadi Tentara Kolonial atau anggota KNIL, tapi mimin gak
sebutin semuanya ya gengs, karena banyak.
17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
diri sebagai negara yang merdeka. Akan tetapi, bukan berarti bebas dengan
segala hal yan berbau kolonialisme karena Belanda serasa masih menghantui dan
kembali lagi ke Indonesia. Lebih parahnya lagi Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan
Indonesia dan masih menganggap Indonesia sebagai negara jajahannya. Hingga pada
saat, Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Salah satu halnya adalah
mengakui kedaulatan Indonesia meskipun dalam bentuk RIS.
Ketika KMB, KNIL turut dibahas. Dalam
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 27 Desember 1949,
disepakati para serdadu KNIL, yang ditetapkan akan dibubarkan pada 26 Juli 1950
pukul 00.01, diberi pilihan atau diperbolehkan untuk bergabung ke dalam APRIS
(Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat), kini TNI (Tentara Nasional
Indonesia)
Penyerahan markas besar dan alutsista KNIL
dari tiga matra dilakukan dalam sebuah upacara di kediaman Komisaris Tinggi
Belanda Hirschfeld pada 25 Juli 1950 malam. Pihak republik diwakili Menteri
Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP)
Kolonel TB Simatupang, dan KSAD Kolonel AH Nasution. Peresmiannya ditandai
dengan penurunan bendera triwarna Belanda dan digantikan sangsaka merah-putih.
Di Belanda pun, dihelat upacara pembubaran
serupa. Surat kabar Provinciale Drentsche en Asser Courant, 26 Juli 1950,
memberitakan upacaranya dipimpin Menteri Zonder Portfolio L. Götzen, ditemani
Menteri Perang W.F. Schokking, Sekretaris Kementerian Perang W.H. Fockema, dan
perwakilan KNIL Jenderal E. Engles beserta Jenderal J.J Mojet.
Ratu Juliana turut memberi pidato dalam
resepsi di Den Haag itu. “KNIL dibubarkan pada 26 Juli 1950. Hari yang
mengakhiri kejayaan 120 tahun dalam sejarah. Saya menyadari transisi dari
kehidupan militer ke sipil akan berdampak pada kehidupan Anda sekalian. Namun,
kini bukan waktunya melihat ke belakang, melainkan ke depan bersama Anda
sekalian adalah prajurit yang berani. Namun pemerintah Belanda akan melepas
Anda… Bagi yang kembali ke Belanda, kami menyambut Anda kembali. Semoga Tuhan
membimbing dan memimpin Anda semua di kehidupan yang baru,” kata Ratu Juliana.
Demikian dan terimakasih sudah menyimak guys,
See you on the next Sunday J
See you on the next Sunday J
0 Comments