“Rasa
takut, rasa khawatir dalam pikiranmu.. itulah yang harus kau kuasai, meski
itulah hal tersulit untuk dilakukan manusia” – Maise Junardy, Man’s Defender
Kutipan
di atas rasanya sangat relevan dengan apa yang terjadi di negara ini, termasuk
di seluruh Dunia.
Bagaimana
kabar kalian guys?
Hopefully
you are in good health.
Akhir
tahun 2019 dunia ini dikejutkan dengan sebuah virus yang membuat kota Wuhan di
China seperti kota mati.
Sebegitu
mengerikannya rasanya gengs, termasuk mimin sebenernya mau nulis tentang ini
radak was-was, but we’re sharing bukan sok tau ataupun menggurui.
Virus
itu baru punya nama resmi hari Senin 11 Februari 2020 ketika Direktur Jenderal
WHO Tedros Adhanon G mengumumkannya di Jenewa, Swiss. “Covid-19” adalah nama
yang diberikan.
Kenapa
Covid-19? Bagaimana asal usul pemberian nama tersebut?
Co
berarti corona, vi berarti virus, dan d yaitu disease (penyakit). Sedangkan
untuk 19 nya adalah karena terjadi di akhir tahun 2019.
Apa
dampak yang ditimbulkan dari penyebaran virus ini?
Lebih
dari 250.000 orang positif terinfeksi corona (suspect).
Lalu
bagaimana langkah yang dilakukan oleh pemerintah? Guna melakukan pencegahan
atau menekan jumlah orang yang suspect?
Nah,
mimin sudah mulai ke intinya nih gengs,
Berdasarkan
Surat Edaran Gubernur Jawa Timur nomor 420/1780/101.1/2020, bersifat segera,
perihal Peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19 di Jawa Timur dihimbau
bahwasannya kegiatan belajar mengajar pada semua jenjang dilakukan di rumah
terhitung dari tanggal 16 – 29 Maret 2020.
Wah
enaknyaa
Libur
nih, termasuk mimin,, :v
Bukan
guys, bukan itu..
Proses
belajar menagajar itu tetap dilaksanakan tapi dari rumah melalui e-learning
atau daring atau secara online. Jadi bukan karena tidak sekolah kalian bisa
liburan, tapi kalian harus stay di rumah, stay safe dengan tugas yang telah
menanti kalian dari Bapak/Ibu Guru. J
Di
SMAN 1 Grati juga demikian, jadi semuanya dilakukan serba online mulai dari
materi, penugasan, penilaian harian juga,
Wah
serasa canggih yaa pembelajarannya gengs, :-p
Dari
hasil pantau memantau yang dilakukan oleh mimin, tidak sedikit Guru yang
menggunakan Google Classroom dalam proses belajarnya, ada juga yang pake
quizizz, google form, Quipper, ataupun grup WA setiap kelas yang diajar.
Nah
kalau sudah seperti itu, kebayang gak sih bagaimana kondisi sekolah tercinta
ini?
Iya,
tul pake bingitttt
Sepi,
suepiii.. ada Bapak/Ibu Guru piket setiap harinya namun tak ada siswa di
sekolah.
kondisi sekolah |
Hampa
, rindu..
Tapi
inget kata Dilan,”jangan rindu, berat. Biar aku saja!” (aduh mimin ngelantur
nih) sorry sengaja :-p
Karena
Surat Edaran itulah sekolah serasa Lockdown,
Istilahnya
sih kayak keren ya gengs, tapi yang terjadi sebaliknya. Lokdown itu adalah
sebuah situasi dimana orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah
bangunan atau kawasan bebas karena kondisi darurat, kayak di lock/dikunci gara2
Covid-19.
Hmm,
bener2 nih virus..
Gak
ada permisinya, maen dateng dan membuat dunia gempar..
Tapi
mimin sadar kok ini semua (Surat Edaran yang membuat sekolah serasa Lockdown) untuk
kebaikan bersama, kesehatan bersama, makanya beberapa hari ini #dirumahaja
booming, biar kita saling menjaga.
Love
you guys,
0 Comments